Lanjut ke konten

Misbar : Meski Gerimis, Tidak Bubar!

Desember 13, 2009

menunggu

Sehabis adzan isya, sejumlah anak-anak telah duduk di tengah lapangan voli Dusun Citepus, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong (salah satu daerah yang terkena dampak gempa Tasikmalaya). Mereka melindungi diri dengan payung dan memegang senter sebagai alat penerang di lapangan yang gelap itu. Hujan rintik-rintik terus turun, tapi mereka  tidak beranjak juga dari tengah lapangan. Layar tancaplah yang mereka tunggu.  Mereka ingin melihat wajah dusun mereka di Video-video yang akan diputar  Sabtu malam itu (12/12).

Melihat warga yang tetap bersemangat  untuk datang ke lokasi layar tancap, pemutaran yang rencananya akan ditunda esok harinya,  akhirnya terus diusahakan tim lapangan sehingga bisa dimulai pukul 20.20 WIB. Untunglah, dengan semakin banyaknya warga yang datang, hujan pun perlahan berhenti. “Doanya orang banyak ternyata lebih manjur dibanding  doa kami bertujuh”, kata salah satu anggota tim lapangan setengah berkelakar.

Disaksikan oleh 60-an warga dusun, pemutaran kali ini menayangkan empat video karya orang tua dan remaja setempat, yaitu “Rindu Adzan”, “Bukan Untuk disesali”, “Mencari Hikmah”,  dan “Bukan Tenda, Tapi…”, juga 6 video di daerah Tasik lainnya, serta 2 video dari dusun Karang Ploso, Jogjakarta.

asyik menyimak video buatan warga setempat dan di daerah gempa lainnya

Listrik sempat padam di tengah acara, namun acara layar tancap ini berjalan sesuai rencana. Setelah pemutaran dilaksanakan, Pak Asep Tatang, Kepala Dusun  angkat bicara, mengajak warga setempat untuk menjadikan momen penayangan video-video tersebut sebagai penggugah untuk meningkatkan aktivitas dan solidaritas sesama. “Yang terkena gempa bukan kita saja, di dunia belahan lain juga. Penayangan video ini, bukan cuma untuk hiburan saja, tapi juga supaya kita ingat untuk banyak beraktivitas agar maju”.   Epis, pembuat video “Bukan Untuk Disesali”, juga ikut hadir dalam pemutaran ini. Harapan Epis, pemutaran ini bisa membuat warga semakin dekat dan mau bergotong royong.

“Yang terkena gempa bukan kita saja, di dunia belahan lain juga. Penayangan video ini, bukan cuma untuk hiburan, tapi juga supaya kita ingat untuk banyak beraktivitas agar maju”

-Kepala Dusun Citepus-


Hari semakin malam, tapi penonton tidak beranjak juga, mereka meminta

banyak warga yang datang

video-video mereka di putar ulang! Tim lapangan tentu saja menanggapi permintaan ini. mereka mengaku senang sekali bisa memberikan hiburan dan pengalaman visual kepada warga Citepus, meskipun dihambat banyak kendala teknis. Dalam pemutaran ini, Soca Tasikmalaya  dibantu oleh Kampung Halaman, Gepas (Generasi Pasti), Omah Opak dari Karang Ploso, Oi Tasikmalaya, Arif Syaifuddin dari UNS Solo, dan juga warga setempat.

No comments yet

Tinggalkan komentar